NEW YORK - Petenis Jepang, Kei Noshikira mengungkapkan faktor kegagalannya untuk menjadi pemenang di turnamen AS Terbuka pada Selasa (9/9/2014) lalu. Berada di final US Open menjadi yang pertama bagi Noshikira, sayang ia dikalahkan oleh petenis Kroasia, Marin Cilic, tiga set langsung 6-3, 6-3, dan 6-3.
Petenis berusia 24 tahun ini sukses sampai ke final dengan perjalanan yang mengagumkan, dengan mampu mengalahkan unggulan kelima Milos Raonic dalam lima set di babak keempat dan menaklukkan juara Australia Terbuka, Stan Wawrinka juga dalam lima set di babak perempatfinal.
Hal yang lebih mengejutkan lagi saat Nishikora bisa mengalahkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dalam empat set di babak semifinal. Sayang di babak final faktor gugup harus membuatnya kalah dalam tiga set langsung oleh petenis asal Kroasia itu.
"Saya sedikit ketat dan gugup, bermain di final pertama saya. Saya mencoba untuk konsentrasi, tapi hal itu tidak cukup, menurut saya. Bermain terlalu banyak di lapangan selama dua pekan terakhir, belum membuat saya bisa bertarung di laga terakhir," kata Noshikira, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/9/2014).
"Banyak sekali kesalahan yang tidak diharapkan yang biasanya tidak pernah terjadi. Saat itu berangin dan sulit bagi kami untuk bermain. Tapi dia (Cilic) memberikan yang terbaik dan sangat agresif baik dalam forehand dan backhand," sambungnya.
Meski kalah pemain dengan tinggi 178 sentimeter ini sukses menaikkan peringkatnya dari 11 ke delapan dunia. Hal tersebut memacunya untuk lebih giat lagi berlatih dan meraih kemenangan pertamanya sebagai wakil dari Asia.
"Kalian tahu saya kecewa, tapi ini dua pekan yang baik. Saya banyak belajar dari dua pekan di sini. Saya tidak mengharapkan apapun saat berada di sini. Sebelumnya saya cedera dan hanya latihan sebentar. Saya pikir saya sudah menunjukkan potensi. Saya bisa mengalahkan semua orang sekarang. Jadi jika saya tetap latihan dan bermain dengan keras saya bisa mendapatkan banyak kesempatan," harapnya.